Kamis, 06 Januari 2011

Jurnal CSR

Apa sebetulnya manfaat CSR bagi perusahaan? Dan Apakah ada kaitannya dengan reputasi perusahaan di masa mendatang? Dan bagaimana mengimplementasikannya?

Dalam buku terbitan Esei mengupasnya. Ada paling tidak enam keuntungan bagi perusahaan menjalankan CSR, Menurut sang penulisnya, Dr. AB Susanto, enam keuntungan itu antara lain :
(1) mengurangi risiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan
(2) berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis
(3) memunculkan keterlibatan dan kebanggaan karyawan
(4) memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan para stakeholder-nya (pemangku-kepentingan)
(5) meningkatkan penjualan
(6) memperbesar kemungkinan mendapat insentif-insentif lain seperti insentif pajak.

Adanya enam keuntungan perusahaan sebagaimana di atas, tentu akan menjawab pertanyaan ang kedua yaitu dengan menjalankan CSR maka perusahaan di masa mendatang akan semakin meningkat dalam reputasinya di masyarakat, yang akan berdampak pada profitabilitas perusahaan. Nilai profitabilitas akan diperoleh karena citra dan reputasi di masyarakat meningkat kareana efek yang secara konsisten menjalankan CSR dan berkontribusi bagi peningkatan kesejehateraan dan kualitas hidup masyarakat. Faktor ini sangatlah menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang. Kutipan dari direktur Unilever, Maurits Lalisang bisa jadi menjadi cermin begitu pentingnya CRS bagi perusahaan. Mauritis mengatakan : Unilever Indonesia menyadari pentingnya memberi dan berbagi, bukan semata untuk meningkatkan reputasi, tetapi membantu perusahaan untuk terus tumbuh dan dan berkembang. Bagi Unilever Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan tidak terpisahkan dari bisnis. Setiap hari, begitu banyak orang Indonesia memakai produknya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, kebersihan, dan kesehatan. Mereka ikut membantu perusahaan untuk terus tumbuh dan menjadi perusahaan fast moving consumer goods terkemuka.

Ungakapan direktur unilever itu paling tidak menjadi bukti bahwa CSR dalam kajian tanggungjawab adalah tidak melulu pada bantuan jangka pendek, misalnya bantuan kepada korban bencana alam yang kadang membutuhkan dana tanggap darurat, tetapi sebetulnya dapat dijalankan dengan perspektif jangka panjang misalnya pengembangan usaha mikro dan perbaikan lingkungan hidup.

Memang konsep CSR tidak dapat dikotak—kotakan dalam bentuk apa bantuan disalurkan, seperti wilayah Indonesia yang merupakan zona Pacific Ring of Fire, dimana sangat rawan dengan bencana seperti tsunami, gempa bumi yang selalu saja membutuhkan dana tanggap darurat, maka kehadiran CSR ini sangatlah penting untuk membantu korban bencana. Keterkaitan bahasan itu, buku ini juga membahas tentang manajemen bencana. Dijelaskan bahwa proses manajemen bencana melibatkan empat tahapan, yaitu mitigasi atau peringatan (mitigation), kewaspadaan (alertness), tanggapan (response), dan pemulihan (recovery). Oleh karenanya jika perusahaan ingin berpartisipasi aktif menjalankan CRS di bidang bantuan korban bencana maka dapat menerapkan empat tahapan ini, untuk memberikan efek positif jangka panjang bagi masyarakat.

Bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin menjalankan SCR barangkali bisa belajar atau dari perusahaan-perusahaan yang sudah menjalankannya. Disebutkan beberapa perusahaan yang sudah menjalankan CRS selain PT. Unilever Indonesia juga ada PT Astra International Tbk, dengan programnya seperti Astra Green Company (AGC) yang meliputi aspek-aspek lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja (LK3). Pada intinya selain kita bisa melihat pada perusahaan yang menjalankan CRS, ada beberapa aspek penting untuk menjalankan CSR. Dalam buku ini dipaparkan tentang panduan kerangka kerja (framework) implementasi CSR diantaranya penilaian (Assessment) CSR, pengembangan strategi, membangun komitmen dan mengimplementasikan komitmen, verifikasi laporan kemajuan, serta evaluasu dan perbaikan, sehingga bisa dianggap buku ini cukup inspiratif.


Sumber : http://id.shvoong.com/books/1984407-reputation-driven-corporate-social-responsibility/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar